Pindah

Yes, I’m still alive!

Setelah pemikiran yang cukup panjang, berputar putar, njelimet, dan disusupi oleh keraguan, akhirnya kuputuskan untuk mendaftar magister di ujung timur Pulau Jawa. Now, I am enjoying my last day in Bandung. Leyeh-leyeh tepatnya. Kemarin sudah kontak kargo untuk angkut barang-barang yang super banyak, and I am still amaze dengan banyaknya barang yang kutampung di kamar selama ini.

Pagi ini waktu mau menyegel dus, kutemukan kardus terbesarku dimakan rayap (?), atau hewan apa pun itu. Alasnya jadi berlubang, keropos juga, di tiga titik.

Kardus ini kudedikasikan untuk poster-posterku yang cukup banyak. Di dalam kardusnya jadi ada tanah (?) dan cukup banyak, termasuk yang menempel di paralon. Panik! Poster-posterku tidak akan selamat kalau begini, harus cari kardus baru! Yang kupintai kardus baru tidak lain adalah lewat Zaki, tempat ku meminta kardus yang kini tak bisa digunakan lagi. Kepalaku ngadat! Ngadu ke Zaki dan meminta, mungkin kalau face to face jatuhnya merengek minta kardus baru. Dan yay! Aku punya kardus baru -ini sebenernya seneng, tapi ga bisa seneng, karena masih harus bersih-bersih-.

Alhamdulillah semuanya bisa selesai jam 12. Taraaaa

Yang punya barang-barang ini akan meninggalkan Bandung esok hari. Melanjutkan kehidupannya di kota yang baru lagi.

Mark on My Heart

Mark Lee once said, “Hello my name is Mark, you can mark me in your heart”.

Ternyata aku sudah lama ga ke mall. Setiap naik dan turun eskalator ragu untuk melangkahkan kaki, ada kekhawatiran bakal jatuh atau kejepit. Walau tampak luar tetap saja sama, ternyata tidak dengan isinya, karena beberapa booth (?) yang sudah berganti owner.

And Mark Lee is standing there with his cute smile, as if saying, “Hey, long time no see”

Johnny standing firmly a few steps from Mark, but there are too many people, so I only took a picture of Mark standee 🙂

It’s not Fine

I’m not always OK. Just like today. Sedang tidak baik-baik saja.

Saat ingin menangis tapi air mata tidak keluar. Sepertinya sudah kulakukan kemarin, ketika menangis tanpa sebab. Saat ingin marah tapi ya bukan salah siapa-siapa. Kesal. Inginku berteriak. Belum. Terlalu banyak orang.

Dan hingga saat ini masih ingin berteriak.

I Wish You were Mine

You. Yes you..

Saat ini kamu telah terlalu mahal untuk dimiliki. Aku bahkan sudah lupa buku series keberapa yang terakhir kubeli.

Biarlah kupuaskan diri hanya dengan menatap jajaran dan tumpukanmu. Dan membaca gratis juga.

Sungguh saat ini kamu terlalu mahal untuk kumiliki.

Resign

It was not an easy decision..

Bukan sekedar jenuh, tapi untuk saat ini aku tidak menemukan kata yang bermakna lebih dari jenuh.

Ketika sudah tidak dapat memaklumi lagi..

Ketika tidak menemukan lagi jalan untuk terus maju dan menjadi lebih baik..